Mengapa Aku Tidak Cukup? Curhat Tentang Rasa Tidak Dihargai


Mengapa Aku Tidak Cukup? Curhat Tentang Rasa Tidak Dihargai

Halo, aku Roby. Aku berusia 21 tahun dan sampai sekarang masih jomblo, belum pernah pacaran sekalipun. Tapi jangan salah paham, aku suka cewek, kok! Hanya saja, mungkin aku belum cukup beruntung dalam urusan cinta. Itulah mengapa aku ingin berbagi curhat kali ini: Mengapa aku tidak cukup?

Berjuang untuk Seseorang yang Tidak Memilihku

Dulu, aku pernah menyukai seorang cewek, teman sekelasku. Selama hampir dua tahun, aku berusaha keras untuknya. Aku selalu berusaha memahami dia, mengalah dalam banyak hal, memberikan tenaga dan waktuku, berharap perasaanku bisa terbalas.

Namun, pada akhirnya, dia justru menyukai temanku sendiri. Saat itu, aku merasa sangat sedih. Aku mulai mempertanyakan segalanya: Apakah aku kurang baik? Kurang perhatian? Kurang segalanya? Tapi aku sadar bahwa aku tidak bisa egois memaksakan perasaanku. Jadi, aku memilih mundur. Butuh satu tahun bagiku untuk benar-benar menerima kenyataan. Aku menyadari bahwa cara terbaik untuk move on bukanlah dengan melupakan, tetapi dengan menerima.

Cinta dalam Pandangan Pertama, tapi Tak Berakhir Bahagia

Satu tahun setelahnya, aku bertemu dengan cewek lain. Aku mengenalnya saat menjadi pasien untuk praktik kuliahnya. Dari pertama kali melihatnya, aku langsung jatuh cinta karena paras cantiknya dan wajah ayunya yang menenangkan jiwa. Aku mencoba mendekatinya, tetapi ternyata dia sudah memiliki pasangan. Rasa kecewa dan sesak di dada kembali muncul, jadi aku mengurungkan niatku.

Beberapa minggu kemudian, temanku memberi tahu bahwa dia telah putus dengan pacarnya. Aku pun berpikir untuk mendekatinya lagi. Dengan sedikit trik, aku menawarkan kopi yang dijual temanku dan meminta dia menjadi tester. Dari sana, awalnya kami hanya mengobrol di Instagram, lalu akhirnya berpindah ke WhatsApp. Selama tiga bulan, kami semakin dekat, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku. Namun, lagi-lagi aku gagal. Dia masih belum bisa move on dari mantannya. Pertanyaan lama kembali muncul di benakku: Apakah aku cukup baik untuk dicintai seseorang?

Kembali Bangkit dari Kegagalan

Waktu berlalu, dan aku kembali harus melalui proses menerima kenyataan pahit. Aku belajar bahwa perasaan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Aku mencoba menyembuhkan hati dari luka yang, mungkin, aku ciptakan sendiri karena terlalu berharap.

Hingga akhirnya, aku bertemu dengan seseorang yang berbeda. Cewek yang lebih tua satu tahun dariku. Dia adalah orang yang sangat sulit didekati. Butuh waktu lama bagiku untuk mulai menyukainya. Namun, kali ini, perasaanku berbeda. Tanpa kusadari, dia menjadi alasan besar bagiku untuk memperbaiki diri. Dia membuatku ingin menjadi versi terbaik dari diriku sendiri agar aku tidak tertinggal jauh darinya.

Saat ini, aku masih mengusahakannya dengan sisa-sisa tenaga dan kepercayaan yang aku miliki. Aku hanya berharap, kali ini aku tidak gagal lagi.

Kesimpulan

Dari semua pengalaman ini, aku belajar bahwa perasaan tidak cukup itu datang bukan karena kita tidak layak, tetapi karena kita belum bertemu dengan orang yang tepat. Aku juga sadar bahwa cinta bukan tentang siapa yang berjuang paling keras, tapi tentang siapa yang memang benar-benar ditakdirkan bersama.

Untuk kalian yang pernah merasa tidak dihargai atau selalu gagal dalam cinta, ingatlah: kalian tetap berharga, bahkan jika belum ada orang yang melihatnya.

Gimana? Ada yang ngerasa kayak aku juga nggak? Kalian bisa cerita di kolom komentar tentang perasaan dan pengalaman kalian. Mari saling berbagi dan mendukung! 

"Kadang, kita harus melewati beberapa luka sebelum menemukan cinta yang benar-benar untuk kita. Jangan berhenti percaya pada dirimu sendiri."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Roby

Cara Efektif Mengatasi Overthinking untuk Hidup Lebih Tenang

5 Fakta Menarik Tentang Bahasa Python